![]() | |
Sultan Iskandar Muda yang dulu |
Yak berjumpa juga akhir dengan gw hehehe siapa kah saya nanti akan saya beritahu di akhir post - an blog ini *sok misterius* (lagian gak ada yang mau tau situ siapa kali min)
Di post- an pertama gw bakalan ngepost tentang Sekolah di mana sekarang gw belajar. Yah dimana lagi kalo bukan SMP YPSIM atau kalo di panjangin nama sekolah tuh bisa jadi panjang banget jadi cukup baca judulnya aja malezzz ngetiknya. Nah, kalo gitu cekidot
Sekolah ini bisa berdiri sampe sekarang karena gak dapat tempat duduk makanya nih sekolah berdiri
THE END
Canda canda hehehe sebelum bahas SMPnya gw mau bahas sejarah singkatnya dulu oke oke. Nih sekolah berdiri tanggal 25 Agustus 1987 oleh dr. Sofyan Tan. dr. Sofyan Tan sendiri merupakan seorang pemuda Tionghoa yang berasal dari desa Sunggal. Lokasi sekolah ini terletak di atas pertapakan yang terselip di ujung sebuah gang. Namanya tuh Gang Bakul, Desa Sunggal, Medan. Gedung Sekolah Sultan Iskandar Muda ini sebenernya berdiri di atas sawah yang tidak dapat digunakan lagi, dengan luas kurang lebih 1.500 m2 (read = meter persegi atau kuadrat). Tanah tersebut dibeli dari hasil penjualan perhiasan isterinya yang didapat dari hadiah pernikahan.
Sekolah yang terletak di pinggiran kota Medan ini dibangun sebagai bentuk realisasi dari mimpi seorang Sofyan Tan. Jika Martin Luther King di Amerika Serikat bermimpi suatu saat warga kulit hitam bisa punya hak-hak yang setara dengan warga kulit putih lainnya, mimpi pendiri Yayasan Sultan Iskandar Muda kala itu adalah agar suatu saat anak-anak miskin bisa bersekolah di sekolah yang bermutu.
Banyak yang mengatakan bahwa dr. Sofyan Tan itu gak bakal bisa ngebangun sekolah multikultural. Yak emang benar sekolah Sultan Iskandar Muda itu sekolah multikultural atau keberagaman.
Namun, pesimisme dari berbagai pihak
tidak membuat Sofyan Tan putus asa. Gelar dokter yang didapatkan dengan
susah payah tidak lagi digunakan untuk praktek sebagai seorang dokter
medis. Demi mewujudkan mimpinya, Sofyan Tan banting setir untuk menjadi
seorang ‘dokter sosial’. Secara bertahap, dimulailah pembangunan “proyek
mimpi” itu. Yang pertama dilakukan Sofyan Tan adalah mendatangi sebuah
kantor notaris di Medan untuk membuat akte pendirian Yayasan Perguruan
Sultan Iskandar Muda. Setelah akte notaris selesai, Sofyan Tan lalu
mengontak beberapa teman dekatnya untuk meminta bantuan dan
pinjaman.Sejumlah toko bangunan dinegosiasi.termasuk tukang bangunan.
Setelah hampir setahun ia
pontang-panting membangun gedung sekolah yang diimpikannya itu, pada
April 1988, sebanyak 11 lokal (kelas) untuk kegiatan belajar dan
administratif sekolah selesai dibangun.Waktu dioperasikan 1988/1989,
jumlah siswanya hanya 171 orang yang berasal dari sekitar desa
Sunggal.Umumnya mereka adalah siswa dari keluarga kurang mampu.Jumlah
gurunya juga hanya 15 orang. Fasilitas sekolah masih sangat terbatas.
Perpustakaan tidak ada, apalagi Laboratorium.
Hampir selama kurang lebih 10 tahun
setelah bangunan awal selesai dibangun, sekolah sempat terbelit utang di
sebuah bank swasta.Pada beberapa tahun pertama, Sofyan Tan bahkan tidak
sanggup mencicil bunga, apalagi membayar angsuran kreditnya. Maklum,
biaya pendidikan yang berasal dari siswa, sering tak mencukupi untuk
membayar gaji guru dan menutup biaya operasional sekolah. Gaji guru
bahkan sering molor sampai dua minggu.Hal ini dikarenakan banyak siswa
yang macet pembayaran uang sekolahnya.Kondisi objektifnya beragam.Ada
yang di tengah jalan orangtuanya mendadak sakit permanen, gagal dalam
usaha, putus kerja dsb. Namun, Sofyan tak mau mengeluarkan siswa yang
orangtuanya mendadak miskin itu.
Untuk menaklukkan badai tersebut, Sofyan
mendatangi sejumlah pengusaha dan pejabat negara yang dikenalnya,
mencari dukungan agar sekolahnya yang menyekolahkan anak-anak miskin
bisa bertahan. Ia juga membuat gerakan orangtua asuh untuk mengetuk
dermawan agar memberi santunan biaya sekolah untuk siswa miskin di
sekolahnya. Beberapa NGO Internasional yang sejalan dengan visi dan misi
sekolahnya diajak kerjasama seperti Caritas Switzerland, Pan Eco
Foundation dsb. Mereka memberikan bantuan untuk pembangunan dan
pengembangan infrastruktur dan fasilitas di YPSIM
Dua puluh lima tahun setelah sekolah ini
pertama didirikan, mimpi Sofyan Tan sudah berhasil dilunasinya.
Perguruan Sultan Iskandar Muda kini memilikidua buah laboratorium
komputer dengan perangkat komputer modern dan serba canggih. Ruang
komputer dilengkapi fasilitas internet dan media audiovisual.
Laboratorium Bahasanya memiliki 68 unit tape recorder dan headset untuk
praktek bahasa Inggris, Jepang dan Mandarin . Laboratorium IPA (fisika,
biologi dan kimia) juga dilengkapi alat-alat praktek canggih.
Peresmiannya dilakukanYohanes Surya, pakar Fisika Indonesia, sekaligus
Ketua Tim Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI).
Fasilitas lain adalah ruang musik
lengkap dengan peralatan bandnya, kantin yang sejuk asri dilengkapi
dengan fasilitas WIFI untuk mengakses internet bagi siswa, perpustakaan
dengan jumlah koleksi buku lebih dari 10.000 buku dan majalah, radio
komunitas dan bus antar jemput siswa. Gedung sekolahnya juga sudah
berlantai 4. Maret 2013 ini, Yayasan Sultan Iskandar Muda juga akan
meresmikan gedung TK yang berbentuk castle. Deretan ruangan yang sudah
berumur 25 tahun juga mulai dibangun kembali. YPSIM juga saat ini
diperkuat 126 tenaga pengajar lulusan D3, S1 dan S2 dan pegawai,
sedangkan jumlah siswanya berkisar 2.200 orang dimana 600 orang
diantaranya adalah anak asuh yang bebas uang sekolah, anak yang
diberikan subsidi silang, beserta penerima beasiswa.
Yah begitu lah sejarah singkat dari Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda yang sebenarnya sebagian besar saya Copas dari http://ypsim.sch.id/home/profil/sejarah-singkat/ hehehe (jadi orang jujur amat sih min)
Baiklah selanjutnya gw bakalan bahas soal Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda yang sekarang.
Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda yang sekarang jauh lebih berkembang dari sebelumnya (yah jelas atuh min kalo gak berkembang mah gak bakalan terkenal sampe bolak balik masuk tipi kali min -_-)
yah seperti yang gw bilang tadi sekolah Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda adalah sekolah yang berbasis multikultural. Apa sih Multikultural ??? Multikultural adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan
pandangan seseorang tentang ragam kehidupan di dunia, ataupun kebijakan
kebudayaan yang menekankan tentang penerimaan terhadap adanya
keragaman, dan berbagai macam budaya (multikultural) yang ada dalam
kehidupan masyarakat menyangkut nilai-nilai, sistem, budaya, kebiasaan,
dan politik yang mereka anut. (source: wikipedia) //Nanya sendiri jawab sendiri juga hadeuhh aya aya wae sih admin teh\\
Lanjut kuy, selain berbasis multikultural di sekolah ini juga terdapat rumah ibadah. Ada Mesjid, Gereja Vihara, dan satu lah yang baru selesai di bangun yaitu Pura. Selain rumah ibadah di sekolah ini terdapat juga pendopo. Nah, yang membuat kesan multikultural di sekolah ini bertambah selain rumah ibadahnya yang termasuk lengkap adalah guru guru dan murid muridnya. Mereka berinteraksi tanpa memandang suku, agama, adat istiadat, dll. Bukan cuman itu aja kaya yang tadi gw bilang disini juga ada yang namanya pendopo nah, fungsi pendopo ini sendiri adalah untuk berkumpul bersama. Biasanya pendopo ini di pake buat kalo ada acara- acara atau buat belajar. Di sekolah ini juga ada yang namanya pohon bisbul. Pasti pada gak tau kan maksudnya apaan ?? kenapa gw tiba tiba bahas pohon ??? yah, jadi kenapa gw bahas pohon ini dan apa tujuannya. Awalnya gw juga gak tau kenapa nih pohon di tanem di tengah tengah emang apaan tujuannya ngalangin jalan aja tau udah itu gw di suruh cari apa maksud pohon bisbul lagi pas lagi MOS. Yah dan ternyata jeng jeng ZONK. Canda canda hehheheh. Sebenernya pohon bisbul ini melambangkan multikultural pohon ini ditanam di tengah tengah rumah ibadah yang berhadapan satu sama lain.
![]() |
Halaman belakang sekolah yang dulu |
![]() |
Halaman belakang sekolah yang sekarang |
Nah, beralih dari pohon sekarang kita ke fasilitas dan ektrakulikuler
Seperti yang di bahas di sejarah singkat sekolah Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda fasilitas di sekolah ini lengkap (walaupun mimin Copas tapi masih di baca loh)
Ada ruang musiknya, kantin, toilet (jelas ada), koperasi, klinik, tempat paskir yang luasnya udah kaya miki holiday (gak sebesar itu juga sih sebenarnya), ruang kelas yang cukup untuk menampung siswa, rumah ibadah, pendopo, aula (udah ada pendopo ada aula lagi, behh enak pisan sekolah disini mah), ama lab fisika, biologi, lab komputer (nih gw kasih tau ya lab komputernya tuh bukan cuman satu tapi....... ada...... 3 gila bayangin aja 3 lab komputernya banyak banget kalo vrooohh.), ada ruang BK juga (tapi gw jarang nginjekkin kaki di ruangan ini kecuali ngembaliin absen hehehe kalo lewat nih ruang sih sering banget), dll deh banyak banget.
Sebelum kita berpisah marilah kita
![]() | |
Sultan Iskandar Muda yang sekarang |
Bagian depan sekolah |
Jadi kalo gitu sampe jumpa di post an gw yang berikutnya
Bubyee
BTW, masih ada yang penasaran gak siapa sih yang ngepost artikel yang GAJE banget bahasanya ini ?? terus kalo nanya sendiri jawabnya juga jawab sendiri ??
Yah, kalo gak mau tau juga yah tetap gua kasih tau juga heheheh
(Source : Om google)
Yah, kalo gak mau tau juga yah tetap gua kasih tau juga heheheh
(Source : Om google)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar